Toolkit Pemberdayaan
-
Kami memproduksi dan mengoordinasikan distribusi sumber-sumber pendidikan, khususnya video-video, untuk masyarakat-masyarakat adat. Sumber-sumber tersebut utamanya berdasarkan kesaksian-kesaksian komunitas; mereka menyampaikan isu-isu kompleks dengan sebuah cara yang menarik dan mudah diakses; serta mendukung hak masyarkat adat atas persetujuan lebih dahulu yang terinformasi dan tanpa paksaan.
Kami telah memproduksi lebih dari 40 video dan 5 toolkit video utama tentang kelapa sawit, perubahan iklim, perkebunan pohon industri, REDD+, dan hak-hak atas tanah. 30.000 salinan toolkit video kami telah didistribusikan ke komunitas-komunitas di 20 negara.
Kami ingin sumber-sumber yang kami produksi dan pendekatan-pendekatan yang kami promosikan dibagikan secara luas. Kami merancangnya agar berfungsi sebagai sumber-sumber yang dapat berdiri sendiri (stand-alone resources), tetapi untuk dampak yang optimal idealnya disertai dengan pemfasilitasan yang aktif.
Kami juga memfasilitasi penyebaran yang dipimpin oleh mitra di jaringan-jaringan yang luas untuk menjangkau ribuan komunitas. Kami melatih praktisi-praktisi untuk menggunakan sumber-sumber kami dalam usaha pembangunan-gerakan mereka, membangun kapasitas mereka untuk memfasilitasi komunitas-komunitas dalam mengorganisasikan dan melindungi tanah-tanah, budaya-budaya, dan hutan-hutan mereka.
Kami juga telah melatih lebih dari 1.500 fasilitator lokal, pembangun-gerakan dan penyelenggara komunitas di ratusan organisasi dalam penggunaan media pemberdayaan, pembuatan film, pendidikan populer, kepemimpinan, dan pendekatan-pendekatan pembangunan mandiri (self-determined development).
Kami percaya akan kekuatan cerita visual untuk secara kritis mendidik, dan menginspirasi debat dan tindakan. Pendekatan kami dalam mengembangkan dan mendistribusikan toolkit-toolkit dan sumber-sumber didasari oleh kesaksian-kesaksian komunitas, dengan sangat hati-hati memperhatikan izin. Hal ini penting bagi para penonton yang kami tujukan, kebanyakan dari mereka tuna aksara atau semi-tuna aksara dan sering kali kurang memiliki akses terhadap informasi. Kami mengedab film-film ketimbang meyantumkan teks bawah agar mudah digunakan komunitas. Agar semua anggota komunitas berpartisipasi, kami mendorong kesaksian-kesaksian disampaikan dalam bahasa pilihan yang diwawancara, termasuk bahasa atau dialek lokal. Kami tidak pernah menjual video kami. Kami menggunakan lisensi Creative Commons, tanpa hak menyunting kembali untuk melindungi persetujuan komunitas dalam penggunaan kesaksian-kesaksian mereka. Kami mendukung pendistribusian akar rumput oleh fasilitator-fasilitator lokal yang terlatih. Kami memprioritaskan penyebaran kepada komunitas-komunitas barisan depan di mana perubahan dalam skala besar direncanakan (seperti perkebunan, pertambangan, eksplorasi minyak, jalan, bandara, pariwisata, taman nasional, proyek-proyek REDD, atau lainya), namun secara ideal belum dilaksanakan.
Kami juga memiliki saluran (channel) Vimeo dan Youtube
-
Wilayah Kehidupan Pengantar
Wilayah Kehidupan Pengantar
Wilayah Kehidupan adalah serangkai 10 video pendek yang bercerita tentang perlawanan, ketahanan dan harapan komunitas yang berada di garis depan serbuan global atas tanah. Perangkat ini bertujuan untuk berbagi cerita, pengalaman dan gagasan antar masyarakat, dan untuk membantu memicu diskusi Anda sendiri.
Manfaat Wilayah Adat
Manfaat Wilayah Adat
Apa manfaat kepastian hak atas tanah bagi komunitas, lingkungan, dan bagi masyarakat yang lebih luas? Video ini merupakan bagian dari seri video Wilayah Kehidupan. Wilayah Kehidupan adalah serangkai 10 video pendek yang bercerita tentang perlawanan, ketahanan dan harapan komunitas yang berada di garis depan serbuan global atas tanah. Perangkat ini bertujuan untuk berbagi cerita, pengalaman dan gagasan antar masyarakat, dan untuk membantu memicu diskusi Anda sendiri.
Perampasan Lahan
Perampasan Lahan
Apa yang dimaksud perampasan lahan? Mengapa terjadi, dan apa dampaknya? Video ini merupakan bagian dari seri video Wilayah Kehidupan. Wilayah Kehidupan adalah serangkai 10 video pendek yang bercerita tentang perlawanan, ketahanan dan harapan komunitas yang berada di garis depan serbuan global atas tanah. Perangkat ini bertujuan untuk berbagi cerita, pengalaman dan gagasan antar masyarakat, dan untuk membantu memicu diskusi Anda sendiri.
Taktik Perusahaan
Taktik Perusahaan
Berbagai taktik yang dipakai perusahaan untuk meyakinkan masyarakat agar melepaskan tanahnya.
Rencana Kehidupan
Rencana Kehidupan
Masyarakat Misak di Kolombia mengembangkan Rencana Kehidupan mereka, untuk menjalankan pembangunan yang mereka tentukan sendiri.
Hak atas Tanah
Hak atas Tanah
Perbandingan antara konsesi masyarakat di atas tanah negara, kepemilikan tanah perorangan, dan kepemilikan komunal atas wilayah.
Pejuang-pejuang Perempuan dari Sungai Kerbau
Pejuang-pejuang Perempuan dari Sungai Kerbau
Perempuan Maasai di Tanzania memimpin gerakan untuk mempertahankan wilayah adat mereka.
Rakyat Sejahtera, Hutan lestari
Rakyat Sejahtera, Hutan lestari
Masyarakat Guatemala mengelola setengah juta hektar hutan secara lestari. Video ini merupakan bagian dari seri video Wilayah Kehidupan. Wilayah Kehidupan adalah serangkai 10 video pendek yang bercerita tentang perlawanan, ketahanan dan harapan komunitas yang berada di garis depan serbuan global atas tanah. Perangkat ini bertujuan untuk berbagi cerita, pengalaman dan gagasan antar masyarakat, dan untuk membantu memicu diskusi Anda sendiri.
Komunikasi
Komunikasi
Masyarakat yang menggunakan radio, video dan strategi komunikasi lainnya untuk memperkuat perjuangan mereka.
Mengunakan Jalur Hukum
Mengunakan Jalur Hukum
Pengalaman masyarakat yang telah menggunakan jalur hukum untuk mempertahankan hak-hak mereka.
Siapa Lagi Kalau Bukan Kita
Siapa Lagi Kalau Bukan Kita
Dibuat berdasarkan lagu "Siapa Lagi Kalau Bukan Kita" ciptaan Dadang Pohon Tua, setiap penyanyi menyanyikan refrain dalam Bahasa Ibu mereka. Pesannya jelas: Bicaralah dengan Bahasa Ibu-mu dengan bangga!
Para Pemimpin Generasi Penerus
Para Pemimpin Generasi Penerus
Pelatihan Kepemimpinan Generasi Penerus Masyarakat Adat diselenggarakan di rumah panjang Sungai Utik (Kalimantan Barat, Indonesia) pada bulan Maret 2014 mengumpulkan lebih dari 20 pemimpin-pemimpin adat muda dari Filipina dan Indonesia termasuk para peserta dari Sungai Utik sendiri. Ini adalah film pendek tentang pelatihan itu. Bahasa: Indonesia / Inggris. (AMAN / The Samdhana Institute / LifeMosaic, 2014)
Demam
Demam
Demam menjelaskan tentang perubahan iklim dan mengapa hal tersebut penting untuk masyarakat adat. (LifeMosaic, 2010)
Demam: Dampak
Demam: Dampak
Dampak memperlihatkan dampak industri skala besar (perkebunan, tambang batubara dan ekstraksi minyak) pada mata pencaharian dan hak-hak masyarakat adat serta berkontribusi terhadap perubahan iklim. (LifeMosaic, 2010)
Demam: Ketahanan
Demam: Ketahanan
Memperkuat Ketahanan menggambarkan bagaimana masyarakat adat meningkatkan ketahanan mereka terhadap perubahan iklim dengan memperkuat sistem adat dan mengembangkan pendekatan baru untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. (LifeMosaic, 2010)
Demam: Organisasi
Demam: Organisasi
Organisasi memberi contoh mengenai perangkat dan strategi organisasi yang digunakan oleh masyarakat adat untuk melindungi hak-hak, wilayah dan budaya mereka. (LifeMosaic, 2010)
Demam: trailer
Demam: trailer
LifeMosaic, bekerjasama dengan gerakan masyarakat adat, membuat film peraih penghargaan Demam. Demam adalah sebuah film dokumenter yang merupakan rangkaian 4 film pendek berdasarkan suara dan pengalaman masyarakat adat di di Ekuador, Nikaragua, Filipina dan Indonesia. Film-film pendek ini merupakan alat untuk pemberdayaan bagi komunitas masyarakat adat dan pendukungnya. Film ini sering digunakan di pelatihan, lokakarya, diskusi pemerintahan dan kebijakan serta di festival, sekolah dan perguruan tinggi. Pada saat ini film-film yang tersedia disuarakan dalam bahasa Inggris, Indonesia, Perancis, Spanyol, Filipina dan Cebuano. (LifeMosaic, 2010)
Memandang Semenanjung Kampar
Memandang Semenanjung Kampar
Semenanjung Kampar merupakan lahan gambut seluas 700,000 hektar dengan kedalaman mencapai 15 meter, di Pulau Sumatra, Indonesia. Lahan gambut tersebut mengandung lebih dari 2 milyar ton karbon. 400,000 hektar hutan masih tersisa, dan 300,000 telah dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit serta kertas dan pulp. Semua mata tertuju pada Kampar: penebang, pedagang karbon, dan perusahaan-perusahaan termasuk pemilik HTI RAPP. Tetapi apakah yang tersisa untuk masyarakat Adat “Akit” dan “Melayu” yang tinggal di semenanjung? Film ini menceritakan kisah manusia dibalik salah satu lahan penyimpan karbon terbesar di dunia. (LifeMosaic, 2009)
Dibalik Kertas - bagian 1
Dibalik Kertas - bagian 1
Dibalik Kertas adalah film tentang hutan tanaman industri yang juga dikenal sebagai HTI. Film ini ditujukan untuk ribuan masyarakat adat dan masyarakat lokal di seluruh Indonesia, yang lahannya berdekatan atau berada di dalam wilayah konsesi HTI, atau di wilayah di mana izin baru HTI direncanakan. Film ini berdasarkan suara - suara masyarakat dari 8 komunitas di Papua, Sumatra Utara, Riau dan Jambi, yang telah kehilangan sebagian atau semua tanah leluhur mereka untuk dijadikan HTI. Kita akan mendengar dampak yang sudah mereka alami terkait ekonomi kampung, air, budaya, bahan pangan serta hak-hak atas tanah mereka. Film ini juga memperlihatkan bagaimana masyarakat mengorganisir diri untuk menghadapi tantangan tersebut. (LifeMosaic, 2012)
Dibalik Kertas - bagian 2
Dibalik Kertas - bagian 2
Di film ini kita akan membahas strategi dan taktik yang di gunakan oleh masyarakat untuk membela hak-hak mereka ketika menghadapi HTI. Ada banyak contoh di mana masyarakat berhasil dalam memperjuangkan apa yang mereka inginkan untuk masa depan tanah mereka. Beberapa masyarakat mungkin masih bernegosiasi dengan perusahaan untuk menentukan bagian mana dari tanah masyarakat bisa dipergunakan, dan bagian mana yang tidak boleh disentuh oleh perusahaan. Beberapa masyarakat yang lain mungkin memilih sama sekali menolak pabrik dan perkebunan di tanah mereka , dan yang lain menginginkan pengembalian tanah mereka dari konsesi HTI yang sudah ada. Untuk semua situasi tersebut sangatlah penting bagi masyarakat untuk terorganisir dengan baik, memiliki informasi jelas dan bersatu agar dapat mengambil keputusan yang bijak dan membuat strategi yang ampuh untuk masa depan mereka. (LifeMosaic, 2012)
REDD di Ambang Pintu
REDD di Ambang Pintu
REDD adalah mekanisme yang menempatkan nilai uang pada karbon hutan untuk mengurangi deforestasi. Kenapa karbon tiba-tiba bernilai? Siapa mendapat untung dari proyek baru tersebut? Dan apa dampaknya terhadap masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan? Film ini - REDD di Ambang Pintu - untuk diperuntukkan pada kampung masyarakat adat se-Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran dan membangun pengertian tentang karbon di hutan, utamanya tentang REDD. (LifeMosaic, 2011)
REDD: Binatang Baru di Hutan
REDD: Binatang Baru di Hutan
REDD (Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan), merupakan strategi mitigasi perubahan iklim guna mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan mencegah atau mengurangi penggundulan dan degradasi hutan. Masyarakat adat yang hidup di dalam hutan membawa pesan penting terkait REDD, potensi peluang, dan resiko kegagalan apabila hak-hak masyarakat adat, pengetahuan dan praktek tradisional mereka tidak diakui. (LifeMosaic, 2009)
Maju atau Mundur? – Bagian 1
Maju atau Mundur? – Bagian 1
Maju atau Mundur? adalah film pendidikan yang dibuat dengan 20 masyarakat adat di Indonesia. Film ini berdasarkan suara masyarakat adat di Indonesia yang secara langsung mengalami dampak dari perkebunan kelapa sawit di tanah di mana mereka telah tinggal dan bekerja selama beberapa generasi. Film ini bertujuan untuk membantu anggota masyarakat dalam perkebunan kelapa sawit atau di daerah ekspansi supaya mereka membuat keputusan maklum mengenai penggunaan tanah leluhur mereka di masa depan. (LifeMosaic, 2007) Bagian I dari film ini berfokus pada dampak dari kelapa sawit dan berisi pengenalan, dan bab tentang ekonomi lokal, sistem pertanian, air, budaya, tanah dan konflik.
Maju atau Mundur? – Bagian 2
Maju atau Mundur? – Bagian 2
Maju atau Mundur? adalah film pendidikan yang dibuat dengan 20 masyarakat adat di Indonesia. Film ini berdasarkan suara masyarakat adat di Indonesia yang secara langsung mengalami dampak dari perkebunan kelapa sawit di tanah di mana mereka telah tinggal dan bekerja selama beberapa generasi. Film ini bertujuan untuk membantu anggota masyarakat dalam perkebunan kelapa sawit atau di daerah ekspansi supaya mereka membuat keputusan maklum mengenai penggunaan tanah leluhur mereka di masa depan. (LifeMosaic, 2007) Bagian II berisi bab tentang alternatif yang dipimpin komunitas dan taktik komunitas untuk menerima atau menolak kelapa sawit.
-
Toolkit Pemberdayaan Berita
Lowongan Pekerja Program LifeMosaic di Indonesia
Kesempatan khusus untuk bergabung dengan tim kecil LifeMosaic yang bersemangat. Kami sedang mencari Pekerja Program untuk mendukung gerakan masyarakat adat di Indonesia. Tenggat pengiriman lamaran tanggal 16 Agustus 2021.
-
-